Selasa, 28 November 2017

Review Asus Zenbook UX410UQ, Ringkas Melibas!


HIGHLIGHT
  • Desain Ramping dengan Ketebalan Kurang dari 2 cm dan berat kurang dari 2 KG
  • Menggunakan Processor Intel Core i7 Generasi ke-7 dan Kartu Grafis diskrit NVIDIA GeForce 940MX
  • Menggunakan 2 jenis media penyimpanan, HDD + SSD
  • Garansi Resmi ASUS 2 TAHUN

Hai, kembali lagi di blog saya yang sudah cukup lama tidak eksis. Kali ini saya ingin membahas atau bahasa kekiniannya “review” tentang ASUS Zenbook UX410UQ. Bicara tentang ASUS saya jadi teringat dengan laptop pertama saya yang mana saya mempercayakan kehidupan perkuliahan saya bersama ASUS. Yap, laptop andalan dalam mengerjakan tugas dan skripsi saya adalah ASUS dengan seri berbeda dengan yang akan kita bahas saat ini tapi yang membuat saya terkagum dari laptop Asus ini adalah daya tahannya yang luar biasa. Dari tahun 2010 sampai 2017 laptop ini masih setia menemani saya meskipun sekarang sudah berpindah tangan karena saya butuh modal untuk merantau hehe (skip).

Kembali pada pokok bahasan kita, ASUS Zenbook UX410UQ, merupakan salah satu deretan laptop ASUS yang kita tak boleh alihkan pandangan kita darinya. Sebab, selain desainnya yang ramping bak model Miss Universe, ternyata spek yang dibawanya tidak boleh diremehkan.  Jadi mirip-mirip lah Miss Universe tapi bertenaga layaknya atlit olimpiade. Untuk lebih rincinya yuk kita ulas satu per satu aspek penting dari laptop ini!

Desain

Desain Ramping Yang Cantik - source: asus.com

Dari sisi desain, ASUS Zenbook UX410UQ ini menang banyak. Desain ramping, casing elegan, keyboard yang bisa menyala dalam remang-remang. Pokoknya cantik lah dari luar. Pilihan warnanya pun tidak norak. Ada Quartz Grey yang lebih maskulin dan Rose Gold yang lebih feminim. Jadi sudah ada pilihan warna masing-masing mewakili gender ya. Tapi tak salah pula bertukar selera warna kalau Anda suka.

Tebal laptop ini hanya 18.95 mm atau jika dikonversikan ke centimeter (biar yang centimeter-minded lebih paham) adalah 1.8 cm. Tidak lebih dari 2 cm tebal laptop ini. Kebayang lah tipisnya laptop ini bisa disisipkan di antara buku atau kertas jadi bisa lebih aman ketika di simpan di dalam tas. Orang usil bisa saja tidak mengira di sana ada laptop. Pun untuk dibawa kemana-mana tidak akan terasa berat sehingga tidak menambah beban hidup kalian.

Selain tebal yang tidak setebal skripsi Anda, laptop ini juga memiliki berat yang tidak seberat hidup Anda. Yakni hanya 1,4 kg. Nah kan, kebayang dong entengnya membawa laptop ini kemana-mana. Tidak bikin cepat capek dan pastinya mobilitas lebih praktis.

Hardware

Intel Core i7 Generasi 7 dan NVIDIA 940MX? Tidak ada alasan untuk menolak!

Hardware merupakan aspek wajib yang perlu dibahas dalam sebuah ulasan atau review sebuah laptop. Percaya atau tidak, laptop tipis dan ringan ini membawa komposisi hardware yang bikin kamu nggak percaya kalau itu bisa dimasukkan ke dalam body laptop yang tipis ini. Yap, di dalamnya tertanam processor Intel Core i generasi ke-7 terbaru dan grafis NVIDIA 940MX yang siap menggoncang tangan-tangan Anda yang gatal ingin main game di laptop ini.

Dengan komposisi processor Intel Core i7 dan kartu grafis NVIDIA 940MX dijamin semua pekerjaannya Anda baik ketik-ketik di office, editing konten multimedia hingga bermain game PC kekinian semua bisa dilayani dengan baik oleh ASUS Zenbook UX410UQ.
Intel Core i7 Generasi ke-7 yang dipakai pada laptop ASUS Zenbook UX410UQ ini sudah terjamin performa komputasinya yang mumpuni dan konsumsi dayanya yang ringan meskipun dalam melakukan aktivitas yang berat. Selain itu yang tak kalah penting adalah kapasitas RAM nya yang lega, up to 16 GB dengan clock speed yang tinggi (2133 Mhz) yang bikin multitasking lebih nyaman dan gegas.


Display nan Ciamik

Bezel Layar yang Tipis dan Kerapatan serta Resolusi Layar Tinggi yang Mampu Memanjakan Mata - source : asus.com

Untuk urusan penampilan layar, laptop dengan dimensi layar 14 inchi ini memiliki resolusi layar hingga Full HD dengan kerapatan pixel hingga 276 pixel per inch. Pastinya bikin kamu betah buat editing foto, video dan konten multimedia lain karena resolusi layarnya yang lapang, bisa split screen kanan, kiri, atas dan bawah. Bezel layarnya pun tipis dan bikin body-nya setara laptop dengan layar 13 inch.
Kelebihan lainnya dari laptop ini adalah display-nya yang mampu menjangkau hingga sudut 178 derajat kemiringan. Jadi tidak ada yang namanya layar pudar kalau dilihat dari samping.  Masih belum puas? Masih ada ASUS Splendid, yang menyediakan layanan konfigurasi warna dan kenyamanan pada mata pengguna. Anda bisa atur suhu warna dan ketajaman warna sampai menemukan komposisi yang enak untuk Anda mulai bekerja menggunakan laptop ini.


Storage Jawara

Kombinasi SSD yang Kencang dan HDD yang Berkapasitas Besar Membuat ASUS Zenbook UX410UQ Semakin Powerful

Urusan penyimpanan dan perbendaharaan file, Anda pasti tidak akan menyangka kalau laptop ini punya dua jenis storage. Setipis ini ada dua media penyimpanan? Yap, ada storage super ngebut yang bisa kita manfaatkan untuk booting OS, yaitu SSD sebesar 128 GB dan satu lagi storage untuk menyimpan data pribadi maupun pekerjaan kita yaitu di HDD dengan kapasitas lapang sebesar 1 TB. Bagaimana tidak puas dengan dua pilihan storage yang fleksibel dan dapat diandalkan ini?


Port Koneksivitas Lengkap

Meski Ramping, Konektivitas dan Port Tetap Tidak Absen, Makin Nyaman Buat Ngapa-ngapain Pokoknya! - source: asus.com

Asiknya lagi untuk urusan komunikasi dengan perangkat atau gadget lain, ASUS Zenbook UX410UQ menyediakan berbagai port koneksi seperti HDMI, USB 2.0, 3.0, Type-C dan slot memory card tersedia. Jadi untuk urusan pindah data/file tetap mudah tanpa memangkas slot-slot yang seharusnya tetap ada.


Layanan Purna Jual Hingga 2 Tahun

Garansi Hingga 2 Tahun dan Pelayanan yang Memuaskan!

Dari sejak tahun 2010 saya mempunyai laptop ASUS, salah satu yang saya suka dari ASUS ini adalah pemberian layanan garansi yang panjang, yakni 2 Tahun. Layanan purna jualnya pun dapat kita jumpai di banyak kota di Indonesia. Saya pun pernah mengunjungi Service Center Resmi ASUS. Pelayanannya cepat, ramah dan tidak mengecewakan. Pokoknya untuk urusan garansi, Anda tidak perlu takut sampai sembunyi di balik selimut. ASUS selalu memberikan yang terbaik untuk layanan purna jualnya.


Kesimpulan
Dari pembahasan di atas bisa saya simpulkan bahwa ASUS Zenbook UX410UQ ini merupakan laptop dengan segala kepraktisan dan kekuatan performanya. Urusan mobilitas oke, urusan performa juga oke. Laptop ini ditakdirkan bagi siapapun yang suka berurusan dengan hal multimedia, game dan orang yang suka dengan desain yang cantik.

 Mengapa Saya Menginginkannya?

Dan saya pun sejujurnya secara nyata dan lugas ingin sekali memiliki laptop ini. Alasannya? Pertama adalah saya adalah konten creator yang suka sekali bergelut dengan urusan editing foto dan video. Dengan spesifikasi seperti ASUS Zenbook UX410UQ ini dijamin pekerjaan saya tidak akan menumpuk. Tidak perlu lagi membiarkan laptop tetap menyala dari malam sampai pagi hanya untuk render video, belum lagi kalau ada miss di dalam video, harus ulang dari awal lagi. Jadi dengan adanya ASUS Zenbook UX410UQ ini, hidup saya akan menjadi lebih ringan dan tangkas. Tidak ada lagi pekerjaan menumpuk dan antrian rendering video.

Sekian review dari saya semoga semua berkenan. Akhir kata, have a good day and always smile!

#ASUSxIntel #ASUSLaptopKu #ASUSAja #Intel

Spesifikasi Teknis ASUS Zenbook UX410UQ


Kamis, 26 Januari 2017

Rumus Sederhana Timelapse Yi Action Camera

Salam sejahtera semua, kali ini saya akan membahas tentang Timelapse sekali lagi. Pada postingan kali ini saya berfokus pada rumusan pembuatan timelapse yang mungkin bagi sebagian orang masih bingung. Untuk Anda yang sudah paham boleh dipakai sebagai referensi tambahan. Nah mari kita langsung bahas rumusan timelapse ini.
(Rumusan ini berlaku pada mode video maupun foto)

Jika anda membuka Yi Action apps pada smartphone Anda, pada mode kamera standby, Anda akan menemukan fitur timelapse pada menu paling kanan baik pada mode foto maupun video.
Nah sebelum memulai proses perekaman timelapse cobalah untuk memperhatikan 2 pengaturan berikut:

1. Interval
Interval merupakan jeda waktu yang diatur saat pengambilan deretan foto/perekaman video. Pengaturan interval ini berpengaruh pada kecepatan gerak (motion) hasil timelapse yang dihasilkan. Perlu diketahui bahwa semakin lama atau besar angka interval waktunya maka kecepatan gerak hasil timelapse semakin cepat.
Kapan menggunakan interval waktu yang besar dan kapan menggunakan interval kecil?
Interval besar lebih cocok untuk perekaman gerakan yang cepat, bisa gerakan awan, pergerakan matahari, perubahan waktu siang malam, dan kejadian sehari-hari yang prosesnya cukup lama.
Interval rendah cocok untuk merekam video yang aktifitasnya dilakukan tidak memakan waktu lama, misal Anda membuat dokumentasi kegiatan di kantor, sekolah, atau saat Anda beraktifitas dengan teman-teman.

Sebagai contoh rekaman video timelapse gerakan cepat bisa Anda lihat pada video di bawah ini:
(interval 10 detik durasi off)



untuk contoh rekaman video timelapse gerakan lebih lambat bisa Anda lihat pada video di bawah ini:
(interval 2 detik durasi off)



Sebetulnya besaran interval waktu ini fleksibel dan bebas Anda terapkan dimana, kapan, dan apa aktifitasnya. Hanya saja ketika Anda membuat video timelapse dengan motion terlalu cepat maka penonton akan kesulitan mendapatkan informasi dari video tersebut dan jika terlalu lambat maka penonton pun akan bosan melihat videonya.
Timelapse setidaknya jangan melebihi dari 1 menit, karena kebanyakan orang hanya melihat timelapse untuk mengamati proses atau kegiatan apa yang sedang terjadi.

2. Duration/Durasi
Durasi merupakan batas maksimal perekaman yang bisa Anda atur saat merekam video/foto timelapse. Untuk saya sendiri lebih sering memakai pengaturan tanpa batas (OFF) saat merekam timelapse. Karena pada saat merekam tanpa charging (hanya mengandalkan daya tahan baterai), Yi Action Camera hanya mampu bertahan kurang lebih satu jam dan rata-rata hasil rekaman video tidak bisa lebih dari 2 menit. Akan tetapi jika Anda punya banyak waktu untuk menunggu proses perekaman dan menghubungkan Yi Action Camera ke sumber listrik via dummy battery atau powerbank maka video timelapse yang akan dihasilkan akan lebih lama.
Perlu dicatat bahwa proses perekaman video timelapse memakan banyak waktu, karena yang kita lakukan adalah merekam seluruh proses kejadian. Sebagai contoh kita merekam matahari tenggelam, maka kita harus merekam dari saat matahari belum mulai tenggelam hingga matahari sudah tenggelam yang mana akan menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam.
Untuk tips persiapan timelapse bisa Anda baca pada tautan ini.


Sekian dari saya yang bisa saya bagikan menurut pemikiran dan pengetahuan saya. Apabila ada masukan, pertanyaan dan sanggahan silahkan tuliskan pada kolom komentar. Terima kasih dan have a nice day :)

Kamis, 19 Januari 2017

Timelapse Video - Fitur Mengagumkan dari Si Mini Yi

Siapa yang tak kenal timelapse? Timelapse merupakan sekumpulan foto statis yang diambil secara beruntun pada interval waktu tertentu yang disatupadukan menjadi sebuah gambar bergerak (video). Jika pernah melihat tayangan video di TV/media online tentang pergerakan matahari terbenam atau terbit, gerakan awan-awan pada siang hari, dan proses mekarnya bunga, hal-hal tersebut merupakan contoh video timelapse.

Timelapse sendiri dibuat untuk menjadikan proses lama menjadi cepat sehingga video dapat dijadikan ringkas dan masih dapat dinikmati pemirsa. Coba bayangkan saja proses mekarnya bunga jika diabadikan dalam video biasa akan memakan waktu yang lama dan pasti memakan ruang penyimpanan yang banyak. Oleh karena itu proses mekarnya bunga disajikan dengan format timelapse.

Timelapse dapat dibuat dengan 2 proses, yang pertama mengambil gambar secara beruntun dan kedua merekam video namun sudah secara otomatis menjadi format timelapse. Lalu mana yang lebih baik? Jika menggunakan cara pertama - yang manual - maka kumpulan-kumpulan foto tersebut masih dapat dimanipulasi atau jika memungkinkan dapat dibuat menjadi format video dengan resolusi yang lebih besar yang biasanya tidak tersedia di video timelapse - yang otomatis. Sedangkan pada pengambilan mode otomatis langsung jadi kendala yang akan dijumpai adalah pilihan resolusi video yang terkadang  tidak sampai pada resolusi maksimal, seperti yang terdapat pada Yi Action Cam (Generasi Pertama).

Berikut merupakan contoh timelapse video yang saya buat menggunakan Yi Action Cam dan mengalami proses penyuntingan lanjut menggunakan app Quik :



Dalam video tersebut terlihat pergerakan awan yang cepat dan perubahan waktu sore ke malam yang sangat cepat (kurang dari 1 menit), pada praktiknya saya harus menunggu waktu perekaman video kurang lebih satu jam. Tentunya ini waktu yang cukup lama dan apabila ada kesalahan hanya bisa diulangi pada hari berikutnya, menunggu saat matahari terbenam lagi. Pada video tersebut interval waktu yang saya gunakan adalah 5 detik dengan durasi tanpa batas, meskipun Yi Action Camera sendiri hanya mampu bertahan 1 jam pada kondisi awal baterai terisi penuh. Sebetulnya bisa diakali menggunakan dummy battery dan disambungkan ke sumber listrik seperti powerbank atau stopkontak tetapi jika terlalu sering dilakukan bisa merusak perangkat keras kamera ini.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat diterapkan saat membuat video timelapse:
1. Pastikan baterai pada kondisi penuh
2. Memory card masih memiliki ruang cukup untuk menyimpan video (1 menit kurang lebih akan membutuhkan 100 MB pada resolusi Full HD 1080p)
3. Datang lebih awal di tempat pengambilan video (Jika ingin mengambil video sunset atau sunrise).
4. Pastikan angle camera tepat dan posisi Anda tidak terhalangi atau mengganggu orang lain.
5. Persiapkan perbekalan karena proses perekaman cukup lama, Anda bisa membawa makanan atau buku untuk dibaca sambil menunggu.

Akhir kata selamat mencoba bertimelapse. Untuk rumusan pengambilan video timelapse akan saya bahas pada postingan saya selanjutnya.

Rabu, 26 Oktober 2016

Review Earphone PHRODI 007

Halo semua, lama tidak posting. Saya saat ini sedang sibuk cari kerja, sambilan kerja, latihan menggambar dan bahasa Thailand (Barangkali ada yang tanya kegiatan saya).
Oh iya kali ini skip dulu soal Xiaomi Yi ya. BTW Xiaomi Yi sendiri aslinya bukan produksi dari Xiaomi, jadi aslinya produsennya adalah YI (Youth Innovation).
Kembali ke topik, kali ini saya akan mereview sebuah perangkat yang mungkin banyak sekali dibutuhkan orang-orang apalagi yang hobinya mendengarkan musik seperti saya. Meskipun saya sendiri bukan penikmat fanatik tapi saya cenderung terbiasa mendengarkan musik sebelum tidur dan saat di perjalanan biar bisa tidur.
Nah kebetulan headset Xiaomi saya rusak, padahal itu pemberian hadiah dari event yang diadakan Xiaomi di fan page facebook nya huhu. Secara fisik tidak ada yang cacat tapi entah kenapa tidak mau keluar suara jadinya mau tidak mau harus beli headset baru. Sambil berselancar di sosial media saya membaca beberapa saran dari orang yang memang sudah hobi mendengarkan musik di sebuah grup. Akhirnya pilihan saya jatuh pada Phrodi 007 Earphone. Sebetulnya saya ingin membeli yang versi 007P, bedanya adalah di mic. Untuk seri 007 tidak ada mic (dan baru sadar ketika sudah dipakai hiks hiks), tapi tak masalah buat saya, lagipula jarang yang telepon.
Sebagai informasi tambahan, saya membeli headset (eh earphone) ini di laman ini. Harganya murah, tidak sampai 50ribu. Tapi apakah dengan harga segitu sudah bisa membuat saya puas? Mari kita bahas bersama.

1. Kemasan

Kemasannya menarik, wadahnya mirip buku dengan tutup bagian atas yang digeser untuk membuka. Cukup membuat saya suka karena lebih mending dari headset Xiaomi Piston Youth Edition gratisan yang cuma kardus tipis putih. Wadahnya terbuat dari plastik dengan feel yang tidak licin. Terdapat gambar produk dan tulisan berbahasa Mandarin yang saya tidak bisa baca, kalau tulisan Thai masih bisa sedikit-sedikit *nyombong

Tampak Belakang

Tampak Depan
Di dalam kemasan masih ada kejutan lainnya yaitu pouch atau kantung untuk tempat earphone. Bermanfaat sekali biar earphonenya nggak melilit kalau ditaruh di dalam tas. Di dalamnya ada cadangan ear bud yang memiliki size berbeda, kalau-kalau telinga Anda berukuran beda dengan earbud bawaannya.

Pouch, Earphone, dan Earbud Cadangan

2. Unit

Saat pertama kali memegang earphone Phrodi 007 ini jujur saja rasanya seperti ringkih, seperti kabelnya bisa mudah saja putus. Sempat kepikiran juga soalnya beberapa headset/earphone saya sebelumnya memiliki kasus putus kabel. Tapi untuk harga di bawah 50rb ini sepertinya wajar dapat kualitas unit yang demikian.

Earphone Phrodi 007
Selain kesan ringkih tadi, saya juga agaknya kecewa karena absennya mic yang di headset murah pun ada. Tapi sekali lagi harga murah dan kemasan menarik menjadi alasan yang mampu menyangkal kekurangan ini. Untuk versi dengan mic bisa Anda lihat di laman berikut .

Tanpa Mic
Kenyamanan pemakaian sendiri butuh penyesuaian beberapa kali hingga akhirnya menemukan posisi yang pas. Berhubung saya memakainya sambil tiduran, awalnya saya merasa nggak nyaman tapi ternyata perlu diposisikan dengan bentuk telinga sehingga bisa dipakai dengan nyaman dan tidak mengganjal.

3. Kualitas Audio

Berbanding terbalik dengan kualitas fisiknya, ternyata kualitas audionya bisa diacungi jempol. Suaranya krispi, renyah, enak dan bass serta treble nya tidak berlebihan. Semuanya bisa dibilang pas. Saya coba ke berbagai app music player. Di app bawaan smartphone terasa enak walau tanpa equalizer, di aplikasi JOOX juga hampir 11:12, sayangnya di TTPod rasa nendang yang biasa saya dapatkan di aplikasi lainnya tidak kerasa bahkan seperti memakai earphone biasa. Mungkin perlu perbaikan di sisi perangkat lunak untuk urusan ini. Tapi secara bawaan earphone ini berhasil membuat saya tersenyum-senyum sendiri di pojokan minimarket.

4. Kesimpulan


Phrodi 007

Kesimpulan yang bisa saya berikan tentunya earphone ini cocok untuk penikmat musik secara pribadi yang budgetnya terbatas. Kualitas kabelnya yang terkesan kurang kuat setidaknya dapat diselamatkan dengan adanya pouch untuk menyimpan unit agar tidak terbelit ataupun mengalami hal tidak mengenakkan lainnya.
Untuk lebih jelasnya saya jabarkan kelebihan dan kekurangannya di bawah ini

Kelebihan:
+ Harga terjangkau
+ Kualitas audio memuaskan
+ Kemasan menarik dengan pouch
Kekurangan:
- Tidak ada mic
- Built quaility kurang bagus
- Butuh penyesuaian saat pemakaian pertama

Demikian review singkat saya semoga bisa bermanfaat dan memberi referensi bagi Anda yang sedang bokek tapi butuh earphone yang enak. Sekian terima kasih. Have a good day.

Senin, 02 Mei 2016

Hasil Jepretan Xiaomi Yi Siang dan Malam Hari tanpa Editing

Hai, kembali lagi di One Wide Eye. Kali ini saya akan memposting beberapa hasil jepretan Xiaomi Yi. Dalam postingan ini saya akan bagi dalam 2 kondisi pencahayaan yaitu siang dan malam hari. Semua hasil jepretan belum memasuki tahap editing namun ada proses resize untuk keperluan upload lebih cepat.

Berikut adalah hasil untuk foto di siang hari dalam keadaan cuaca cerah :

Hasil Jepretan Xiaomi Yi di Siang Hari Cuaca Cerah
Location : Taman Srigunting, Semarang
Hasil Jepretan Xiaomi Yi Siang Hari Cuaca Cerah, Semi Backlight
Location : Kota Lama, Semarang
Jika dilihat dari 2 sampel foto di atas saya sendiri menyimpulkan bahwa hasilnya bagus meski secara keseluruhan belum membuat saya kagum. Saya sempat berharap kalau hasilnya bakalan ngejreng kaya pakai smartphone hehehe, ternyata warna yang dihasilkan cenderung natural, soft dan terkesan kurang saturasi dan kontras. Namun itu semua masih bisa diakali dengan melakukan edit saturasi dan kontras.
Berikutnya adalah dalam kondisi mendung di siang hari :

Hasil Jepretan Xiaomi Yi Siang Hari, Cuaca Mendung/Berkabut
Location : Pondok Kopi Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang
Komentar saya untuk hasil jepretan saat mendung atau berkabut adalah hasilnya jadi sedikit gelap, padahal kondisinya tidak segelap itu, yah walaupun agak gelap tapi masih bisa dinikmati mata. Sayangnya di opsi pengambilan gambar tidak ada pengaturan ISO dan Shutter Speed yang bisa jadi penolong untuk mengambil gambar agar bisa lebih terang.

Terakhir adalah hasil jepretan di malam hari, berikut hasil-hasilnya :

Hasil Jepretan Xiaomi Yi Malam Hari Menghadap Cahaya
Location : UNFEST, ada yang lihat Raisa? 


Hasil Jepretan Xiaomi Yi di Malam Hari, Fast Motion Object
Location : Bundaran Tugu Muda, Semarang
Hasil Jepretan Xiaomi Yi di Malam Hari, Still Object
Location : Museum Mandala Bhakti, Semarang, ada yang lihat bayangan saya?

Komentar untuk hasil jepretan di malam hari sejujurnya agak sedikit (sedikit lho) mengecewakan. Soalnya muncul noise dan speed shutternya agak nanggung (berhubung tidak bisa di set manual). Mau membuat foto light trail pun tidak bisa secara default shutter speed paling lambat hanya sekitar 1/4-1/7 second, atau mungkin ada yang lebih lambat? Kalau lampu flash sebenarnya saya sendiri kurang suka karena malah hanya menerangi object yang dekat. Berharapnya sih bisa ngejreng kaya pakai DSLR, halah. Overall untuk kamera action seharga satu jutaan kurang ini sudah bagus banget apalagi kalau siang hari. Oh iya belum lagi kalau fotonya diedit akan menjadi semakin ngejreng dan instagramable. Mau dicetak juga monggo, soalnya resolusinya 16 MP jadi bisa dicetak di ukuran besar.
Sekian review hasil jepretan Xiaomi Yi, apabila ada salah penulisan atau kurang penjelasan mohon maaf. Next postingan saya akan membahas tentang komparasi hasil jepretan sebelum dan sesudah di edit.



















Kamis, 14 April 2016

Mengenal Xiaomi Yi, Action Cam Sejuta Umat


Siapa yang tak kenal Xiaomi Yi? Sejak mulai booming tren kamera aksi atau lebih enak kalau dipanggil action cam, Xiaomi Yi ikut meramaikan tren dengan wujud sebuah kamera mungil yang praktis dan sering dipakai untuk selfie maupun groufie. Padahal sejatinya action cam adalah perangkat pengambil gambar pada saat penggunanya sedang beraksi, mungkin selfie/groufie juga termasuk dalam kategori aksi namun dengan tingkat kesulitan yang tidak tinggi. kamu pernah melihat rekaman video orang sedang bersepeda gunung atau ber-ski di gunung salju? Yap, kamera yang digunakan adalah kamera aksi (action cam) yang dipasangkan di sekitar penggunanya, baik itu di dada, kepala, maupun tangan. Body mungil action cam lah yang membuat proses dokumentasi lebih nyaman. Untuk alasan mengapa banyak orang yang suka berselfie/groufie dengan action cam akan saya bahas di tulisan lain jadi saat ini kita kenalan dulu sama Xiaomi Yi ini ya.

Xiaomi Yi Tampak Depan
sumber : dokumentasi pribadi

Xiaomi Yi adalah salah satu lini produk Xiaomi yang berfokus pada bidang fotografi khususnya fotografi aksi. Xiaomi Yi hadir dalam ukuran mungil dan casing plastik yang ringan sehingga praktis dibawa atau ditempel dimanapun. Meskipun terlihat sederhana tapi potensi yang dimiliki Xiaomi Yi sangat banyak. Sebut saja  kamera beresolusi 16 MP, tentu saja ini bukan patokan kualitas yaa. Semakin besar ukuran piksel maka diharapkan gambar semakin rapat dan proses cropping atau pemotongan gambar akan menghasilkan hasil potongan yang masih terlihat jelas. Sedangkan untuk menilai kualitas hanya bisa dinilai saat melakukan praktik pemrotetan diberbagai kondisi.

Xiaomi Yi Tampak Kanan dengan Tombol WiFi
sumber : dokumentasi pribadi

Spesifikasi lain dari kamera ini adalah sensor yang digunakan adalah Sony EXMOR dengan teknologi BSI (Back Side Iluminated), sedikit info BSI memiliki kemampuan untuk “menjelaskan” latar objek yang sedang difoto sehingga tidak menjadi gelap dan masih bisa ditangkap oleh mata. Bukaan aperturenya adalah f/ 2.8, cukup besar untuk sebuah action cam. Tidak perlu terlalu besar sebab sekali lagi ini adalah action cam yang tujuannya untuk dokumentasi aksi, minimal syarat untuk menjadi action cam adalah kemampuan pengambilan gambar cepat atau video kualitasnya baik.

Tampak Bawah 1/4 Screw untuk Ditempatkan di Tripod atau Monopod
sumber : dokumentasi pribadi

Xiaomi Yi memiliki 3 tombol fisik yang bisa ditekan oleh pengguna, yaitu tombol power di depan, tombol shutter di atas dan tombol wifi di samping. Tombol power berfungsi untuk menyalakan perangkat dan mengubah mode foto ke video dan sebaliknya. Tombol power ini dihiasi oleh lampu LED yang bisa berubah warna ketika kondisi baterai berada pada presentase tertentu. Lampu ini juga akan berkedip saat mengambil gambar disertai dengan suara bip yang nyaring. Di bagian atas dan belakang juga ada semacam LED notifikasi yang berkedip warna merah saat mengambil gambar atau merekam video, tapi tunggu, dimana layarnya? *Sempat berpikir ketinggalan di toko*

Tampak Belakang dengan Penutup dibuka
sumber : dokumentasi pribadi
Yak, kelebihan sekaligus kekurangan Xiaomi Yi adalah tidak memiliki layar. Kenapa saya sebut keduanya? Karena “layar” untuk viewfinder Xiaomi Yi adalah smartphone kamu. Dengan menginstall Yi Action camera App dan melakukan sedikit konfigurasi maka layar smartphone kamu menjadi monitor mini kamera Xiaomi Yi. Hal ini disebabkan karena adanya proses stream dari kamera ke smartphone melalui jalur wifi. Tentu saja ini menjadi praktis untuk melakukan selfie/groufie dan mencari angle yang bagus saat kamera ada di luar jangkauan pandangan mata.
Membicarakan angle tidak lupa dengan daya jangkau lensa yang unik di Xiaomi Yi ini. Tipe lensanya adalah cembung dengan jarak jangkau hingga 155 derajat. Jadi bakal cembung-cembung hasil foto/videonya. Siap-siap buat yang  berbadan lebar, kamu akan semakin termotivasi untuk mengecilkan bentuk badanmu. Sebetulnya di pengaturan ada opsi untuk mengubah bentuk lebar ini menjadi "agak" normal, tapi kalau dipikir-pikir buat apa membeli kamera dengan lensa wide kalau ujung-ujungnya dibuat normal? hehehe.
Melihat dan mentransfer foto pun bukan jadi sebuah kesulitan dengan metode ini, tapi di sisi daya tahan baterai metode ini ternyata sangat menguras tenaga. Baterai 1010 mAHnya hanya mampu bertahan paling tidak satu jam dengan wifi terus menyala.

Baterai Xiaomi Yi Berkapasitas 1010 mAH
sumber : dokumentasi pribadi
Ports atau colokan yang ada di Xiaomi Yi adalah USB, MicroSD, dan Micro HDMI. Sayangnya tidak ada audio jack in untuk mic eksternal, tapi sekali lagi ditekankan bahwa ini adalah kamera aksi bukan kamera multimedia. Keberadaan mic bawaannya sudah sangat cukup. Jadi buat kamu yang berangan untuk merekam suara nyanyian merdu di kamera aksi ini tampaknya harus siapkan hati dan mental agar tidak terlalu kecewa.

Lantas bagaimana hasil foto dan videonya? Tunggu artikel selanjutnya yang akan membahas foto dan video karya Xiaomi Yi.